Friday, June 9, 2017

Alumni Bidikmisi UIN Malang Suarakan Semangat Kebhinekaan

Berdiskusi: (dari kiri) Sekjend KAMABI, Rektor UIN Maliki Malang Porf Dr Mudjia Rahardjo, dan anggota DPD RI, Abdul Qadir Amir Hartono sedang membincang isu kebhinekaan, Selasa (6/6/2017). 
Malang Kota - Kebhinekaan di Indonesia akhir akhir ini sepertinya sedang diuji. Sebab, banyak sekali ujaran sara dan kebencian yang diumbar dalam media sosial (medsos) antar umat bergama dan juga suku. Bahkan, ada golongan yang tidak terima hingga melakukan intimidasi bahkan persekusi pada pelaku ujaran kebencian melalui jalur hukum.
Merespon hal tersebut, Keluarga Alumni Mahasiswa Bidikmisi (KAMABI)  bekerjasama dengan Keluarga Besar Mahasiswa Bidikmisi (KBMB) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan Seminar Nasional bertemakan Mempererat Kebhinekaan sebagai Identitas Bangsa untuk mewujudkan generasi muda yang toleran, di Gedung C UIN Maliki Malang, Selasa (6/6).
Plt Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Prof Dr Mudjia Rahardjo mengungkap, Indonesia ini termasuk negara yang paling plural di dunia. Jumlahnya sukunya, bahasanya, bangsanya ada ratusan juga ada beragam agama. Selain itu, wilayah di Indonesia juga terpisah-pisah oleh lautan, bahkan sebagian besar wilayahnya adalah laut. Oleh sebab itu, mempererat kebhinekaan dan memegang teguh panacasila di Indonesia itu menjadi suatu keharusan. "Pancasila itu ideologi bangsa yang benar benar ampuh bukan? Kalau tidak Indonesia sudah terpecah menjadi puluhan negara bagian," bebernya.
Memegang pancasila berarti sama dengan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selanjutnya kata Prof Mudjia, menjaga NKRI sama dengan merawat peninggalan ulama. "Menjaga NKRI ini sama dengan bakti dengan ulama. Karena dibalik kemerdekaan ini ada perjuangan ulama luar biasa," paparnya.
Prof Mudjia juga mendorong mahasiswa untuk bersama menjaga NKRI dan pancasila sebagai ideologi. "Dengan berpegang pada pilar piar bangsa itu, kita bisa hidup lebih toleran berdampingan," jelasnya.
Sementara itu, Anggota DPD RI Dapil Jawa Timur (Jatim) Abdul Qadir Amir Hartono yang juga sebagai salah satu pemateri, menekankan pada generasi muda untuk memiliki komitmen menjaga pancasila. Sebab pancasila itu lengkap dan menjadi sumber dari berdirinya NegaraKesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. ”Komitmen itu harus dibuktikan dengan tindakan yang nyata,” bebernya.
Jangan sampai komitmen lewat mulut saja. Gus Anton-sapaan akrabnya menekankan, aksi nyata yang perlu dilakukan.Misalnya dengan menghomrati kesenian lokal dan melestrikannya. ”Kalau generasi muda sudah tidak meleastarikan budaya lokalnya, maka gerakan yang merongrong toleransi dalam memegang erat kebhinekaan terancam,” pungkasnya.
Sekretaris Jendral (Sekjend) KAMABI, Kisno Umbar menyatakan, seminar nasional itu memang sengaja diadakan untuk menyegarkan pemahaman tentang pancasila lebih dalam sebagai ideologi bangsa. Sebab, sekaranh banyak serangan dari beberapa golongan untuk melemahkan pancasila. "Kami harapkan dengan seminar nasional itu, akan membuka wawasan mahasiswa Bidikmisi lebih luas terkait dengan ideologi bangsa," tutupnya. (admin)

Share:

0 comments:

Post a Comment

Stats

Advertisement